BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Menurut Nursalam (2013). anak merupakanmakhluk risiko dan tergantung yang selalu
dipengaruhi rasa ingin tahu, aktif serta penuh harapan.Masa anak-anak merupakan
awal kehidupan untuk masa-masa berikutnya.Anak akan menjadi pribadi yang
mandiri dan generasi yang berkualitas perlu mendapatkan perlindungan dan
perlakuan khusus sesuai dengan kemampuan tumbuh kembangnya.
Anak
usia prasekolah merupakan masa keemasan (golden
age) bagi anak. Masa keemasan (golden
age) ini mempunyai arti penting dan berharga karena masa ini merupakan
pondasi bagi masa depan anak. Masa ini anak memiliki kebebasan untuk
berekspresi tanpa adanya suatu aturan yang menghalangi dan membatasinya.
masakeemasan (golden age) ini perlu
bagi orangtua untuk memberikan penanaman kedisipilinan kepada anak agar anak
dapat menerapkan disiplin sejak dini yang akan mempengaruhi kedisiplinan anak
pada masadewasanya nanti. ( Soetjiningsih, 2002).
Penulis akan membahas tentang beberapatahap perkembangan
keluarga, salah satunya adalah keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
prasekolah, tahap ini dimulai sejak anak berusia 2-5 tahun. Memasuki usia 3
tahun, anak perlu diajari berbagai cara, salah satunya memakai celana, baju dan
sepatu sendiri,pengawasan orang tua pada tahap ini sangat penting, mengingat
anak prasekolah pada usia ini sangat rentan terhadap pengaruh yang dapat
mempengaruhi perkembangan baik fisik maupun mental anak.
Pada periode anak usia prasekolah ini didapatkan banyakpermasalahan kesehatan yang
sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari.Masalah kesehatan tersebut
meliputi kesehatan umum seperti diare, keracunan,
thypoid, gangguan perkembangan/pertumbuhan,gangguan perilaku
dan gangguan belajar. (Nursalam, 2013).
Menurut Dinkes RI
(2013) data yang diperoleh dari kesehatan Indonesia tahun 2015, pada usia 3-5 tahunbanyak sekali permasalah
kesehatan yang terjadi pada usia balita seperti diare, typoid dan penyakit umum
lainnya yang mencapai 7.354 penderita dengan persentase kematian adalah 3.2 %..
Menurut Dinkes
Semarang (2013) Jawa Tengah merupakan provinsi dimana penderita khususnya anak
balita mengalami permasalahan kesehatan. pada tahun 2014 permasalahan yang
timbul pada usia balita yaitu masalah kesehatan yang mencapai 8.566 penderita.
Mengenai permasalahan
kesehatan pada usia prasekolah di kabupaten tegal sendiri pada tahun 2015 mencapai 78,42%. Pada tahun
2013 mencapai 65.23%. angka ini menurun karena fasilitas pelayanan kesehatan di
kabupaten tegal mulai mengalami perubahan yang lebih baik.(Dinkes Kab.Tegal
2015).
Berdasarkan uraian di atas perawat ikut memegang peran
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam keluarga maka penulis tertarik
untuk mengambil kasus yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia
Prasekolah Di Desa Kalisapu Slawi,
Kabupaten Tegal”.
B.
TujuanPenulisan
1.
Tujuan Umum
Dalam penulisan proposal ini diharapkan
mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia
prasekolah dan asuhan keparawatannya.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk memahami dan mengidentifikasi masalah yang
biasa muncul pada keluarga dengan tahap perkembangan usia prasekolah
b.
Memberikan asuhan keperawatan
keluarga dengan pendekatan proses keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi dengan tahap usia
prasekolah.
c.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi kesenjangan dan
menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas masalah yang terdapat
antara teori dan praktik dengan tahap usia prasekolah.
d.
Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan
keperawatan untuk membangkitkan minat keluarga dengan tahap perkembangan keluarga
untuk memperbaiki ke arah perilaku
hidup sehat dengan tahap usia prasekolah.
e.
Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan keperawatan
yang telah dilakukan untuk mengetahui perkembangan keluarga setelah diberikan
keperawatan.
f.
Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan teori
keperawatan dan praktek yang telah diberikan
C.
Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan karya tulis ilmiah ini penulis
menggunakan teknik pengumpulan data
yaitu :
1.
Wawancara
Penulis menggunakan tanya jawab dengan pihak yang terkait ; Orang tua
maupun anak.
2.
Observasi partisipasi
Dengan menggunakan pendekatan orang tua maupun anak dan melaksanakan asuhan
keperawatan secara langsung dengan klien.
3.
Studi dokumentasi
Dengan
mempelajari kasus keluarga, catatan medis
dan program pengobatan yang sedang dijalankan keluarga usia prasekolah
4.
Studi Perpustakaan
Penulis menggunakan dan mempelajari data sebagai penunjang teoritis untuk
menegakan diagnosa dan rencana keperawatan.
5.
Pemeriksaan Fisik
Dengan memeriksa kesehatan keluarga secara objektif dan subjektif maka penulis
menggunakan 4 pemeriksaan fisik yaitu :
6.
Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara memandang atau pemeriksaan dengan mata.
7.
Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara meraba atau menggunakan kedua tangan untuk meraba.
8.
Perkusi merupakan
tindakan mengetuk bagian dengan ketukan pendek dan cepat sebagai cara untuk
mengetahui keadaan pada bagian yang ada dibaliknya berdasarkan suara ketukan
yang terdengar.
9.
Auskultasi
Auskultasi merupakan cara pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi yang timbul dalam badan.
D.
Manfaat Penulisan
1.
Bagi penulis
Meningkatkan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan dan dapat
menjadi pengalaman belajar dalam meningkatkan pengetahuan.
2.
Bagi institusi
Sebagai bahan masukan dan evaluasi sejauh mana mahasiswa dalam menguasai asuhan
keperawatan keluarga.
3.
Bagi keluarga
Agar keluarga dapat memahami tentang tahap perkembangan keluarga dan dapat
memberikan perawatan pada keluarga sesuai dengan tahap perkembanganya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Konsep Dasar Keluarga
1.
Pengertian Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1988), dikutip dari Ali Zaidin (2008), keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
keluarga orang yang berkumpul dan tinggal di satu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Friedman, M (1998) dikutip dari Suprajitno (2004), keluarga yaitu kumpulan dua orang
atau lebih yang hidup bersama, memiliki keterikatan aturan dan emosional
sertamen jalankan peran tertentu sebagai bagian dari keluarga.
Menurut Duvall dan Logan (1986) dikutip dari
Setyowati (2008), keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta social dari tiap anggota keluarga.
Keluarga adalah bagian
dari bapak ibu dan anak yang tinggal satu rumah bersamaan yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2.
Tipe Keluarga
MenurutFriedman, M.
(1998) dikutip dari Mubarak (2006).Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari
berbagai macam pola kehidupan,agar dapat mengupayakan peran serta keluarga
dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu memahami berbagai tipe
keluarga yang umum di
Indonesia.Secara
umum di negara Indonesia dikenal tipe keluarga tradisional, tipe keluargaadalah:
a.
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.
b.
Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
seterusnya.
c.
Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.
Keluarga duda/janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
e.
Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup
secara bersama.
f.
Keluarga kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi
membentuk suatu keluarga. Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga
besar (Extended family) karena
masyarakatnya Indonesia yang terdiri dari beberapa suku hidup dalam suatu
komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat
3.
Fungsi Keluarga
Menurut Friedman, M. (1998), fungsi Afektif
dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a.
Fungsi Afektif
adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikosial, saling
mengasah dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung.
b.
Fungsi sosialisasi
adalah proses perkembangan dan pembahan individu keluarga, tempat anggota
keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan di lingkungan sosial.
c.
Fungsi reproduksi
adalah fungsi keluarga memutuskan kelangsungan keturunan dan menambah SDM.
d.
Fungsi ekonomi
adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sandang
pangan dan papan.
Funsi ini mempunyai peranan penting bagi
keluarga karena dapat memberikan keseimbangan dan peran penting bagi keluarga
khususnya pada anak usia prasekolah.
4.
Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Menurut Mubarok, (2006). Tugas-tugas dalam pemeliharaan kesehatan ada lima tugas:
a.
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggota keluarganya
-
Sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan anggota keluarganya?
-
Meliputi mengenal suatu masalah ?
-
Faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga?
b.
Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan
yang tepat.
-
Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah pada anggota keluarga khususnya pada usia prasekolah?
-
Apakah masalah kesehatan yang dirasakan oleh keluarga pada tahap
prasekolah?
-
Apakah terhadap keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarga pada tahap prasekolah?
-
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas yang ada?
-
Apakah keluarga kurang percaya terhadap kesehatan yang ada?
-
Apakah keluarga dapat informasi yang salah terhadap tindakan
c.
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit
-
Apakah keluarga mengetahui sifat
dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk mengulangi masalah kesehatan
atau penyakit pada anggota keluarga yang sakit terutama pada anak prasekolah?
-
Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan anak prasekolah?
-
Apakah keluarga mempunyai pandangan
negatif perawatan yang diperlukan?
-
Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan
lingkungan dimasa mendatang?
-
Apakah keluarga merasa takut akan akibat tindakan (diagnostik,
pengobatan dan rehabilitasi)?
-
Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan?
d.
Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan
untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
-
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki?
-
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan atau manfaat pemeliharaan
lingkungan?
-
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi?
-
Bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene dan sanitasi?
-
Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga?
e.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara
keluarga dengan fasilitas kesehatan.
- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitas kesehatan?
- Sejauhmana keluarga memahami keuntungan yang
dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan?
- Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga
terhadap petugas dan fasilitas kesehatan?
- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang
kurang baik terhadap petugas kesehatan?
-
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga?
5.
Struktur Keluarga
Untuk mengetahui struktur keluarga dengan baik, maka keluarga harus memperhatikan struktur
keluarga dengan benar.
MenurutFriedman, M. (1998),terdapat Struktur
keluarga terdiri dari bermacam-macam, salah satunya adalah:
a. Patrilinceal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
adalah hubungan suami isri sebagai dasar bagi pembinaan warga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami
atau istri.
Keluarga Indonesia umumnya menganut struktur keluarga matriokal karena masyarakatnya
Indonesia masih memegang teguh dengan aturan adat istiadat.
6.
Peran Perawat
Dalam perkembangan anak
usia prasekolah perawat mempunyai tugas atau peran untuk mengawasi tahap
perkembangan anak usia prasekolah.
Peran perawat di sini sebagai :
a.
Perawat sebagai pendidik
b.
Perawat sebagai koordinator
c.
Perawat sebagai pelaksana
d.
Perawat sebagai pengawas kesehatan
e.
Perawat sebagai konsultan
f.
Perawat sebagai kolaborasi
g.
Perawat sebagai fasilitator
7.
Tahap Perkembangan Keluarga
Perkembangan keluarga adalah
proses perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu meliputi
perubahan interaksi dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu.
Perkembangan ini terbagi dalam beberapa tahapan, setiap tahapan memiliki tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Menurut Duvall
dan Miller (1985) dikutip dariMubarak, (2006), siklus
kehidupan keluarga terdiri dari tahapan
yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap tahapan perkembangannya.
Adapun tahapan perkembangan keluarga tersebut
meliputi:
a.
Tahap I Pasangan baru atau
keluarga baru
b.
Tahap II keluarga dengan
kelahiran anak pertama
c.
Tahap III keluarga dengan anak
pra sekolah
d.
Tahap IV keluarga dengan anak
usia sekolah
e.
Tahap V keluarga dengan anak
remaja
f.
Tahap VI keluarga dengan anak
dewasa
g.
Tahap VII keluarga dengan usia
pertengahan
h. Tahap VIII keluarga dengan usia lanjut
Ditarik dari tahapan perkembangan keluarga
menurut Duvall dan Miller (1985) yang dikutip dari mubarak, (2006) penulis akan
membahas tentang tahapan perkembangan keluarga usia prasekolah.
B.
Konsep Dasar Keluarga
Dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Pada masa ini merupakan
tahun yang sibuk, kini anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan
masing-masing, di samping kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup serta
kegiatan-kegiatan orang tua sendiri.Setiap orang menjalani tugas perkembanganya
sendiri sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas dan perkembanganya
sendiri.
Menurut Friedman, M. (1998) di kutip dari
Mubarak (2006). Tahap
ini di mulai saat kelahiran anak usia 2,5 tahun dan berakhir saat anak usia 5 tahun.
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada
orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa, sehingga
kebutuhan anak, suami-isteri dan pekerjaan dapat terpenuhi.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya
keluarga mempunyai kemampuan dalam menolong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam
memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga
yang optimal.
1.
Tugas perkembangan keluarga prasekolah
Menurut Efendy. N (2005), tugas perkembangan keluarga dengan usia prasekolah adalah :
a.
Membantu anak untuk bersosialisasi.
b.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir
sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi.
c.
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam
atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
d.
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan
anak
e.
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f.
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.
Tugas perkembangan anak usia prasekolah
Menurut Effendy.N. (2005). Anak usia prasekolah dalam perkembangannya
harus dapat melakukan pencapaian sebagai berikut :
a.
Personal/sosial
1)
Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang
tuanya, tetapi mandiri
2)
Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3)
Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat
dirusak
4)
Keluarga merupakan kelompok utama
5)
Kelompok meningkat kepentingannya
6)
Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7)
Agresif
b.
Motorik
1)
Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi
lebih mudah
2)
Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3)
Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c.
Bahasa dan kognitif
1)
Ketrampilan bahasa makin baik
2)
Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan
mengapa
3)
Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk
memahami, mengatasi masalah.
d.
Ketakutan
1)
Pengrusakan diri
2)
Gelap, Ketidaktahuan
3)
Objek bayangan, tak dikenal.
3.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal
antara anak yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama,
karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor.
Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang,
yaitu:
a.
Faktor dalam (internal):
1)
Genetika
a)
Perbedaan
ras, etnis, atau bangsaTinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang
Indonesiaatau bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa
berlainan.
b)
Keluarga
Ada keluarga yang cenderung
mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek.
c)
Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan
masa remaja merupakan tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan
dengan masa lainnya.
d)
Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas
lebih dahulu dibandingkan laki-laki
e)
Kelainan kromoson
Dapat menyebabkan kegagalan
pertumbuhan, misalnya sindrom down.
b.
Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa
prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi
pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon
pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain
itukelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk
metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
c. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
1) Faktor pranatal
a) Gizi, nutrisi ibu
hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir
kehamilan
b) Mekanis, posisi janin
yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan conginetal, misalnya
club foot
c) Toksin, zat kimia,
radiasi
d) Kelainan endokrin
e) Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual
f) Kelainan imunologi
g) Psikologis ibu
2) Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep
dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya
kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang
berpengaruh terhadap tumbug kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan
konginetal, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi,
lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.
4.
Masalah-masalah pada anak usia prasekolah
Menurut Soetjiningsih (2002). Ada beberapa masalah atau perilaku buruk yang
biasanya muncul pada anak usia prasekolah, diantaranya :
a.
Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare,
cacar air, difteri, dan campak.
b.
Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua
sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
c.
Bahaya fisik
Kecelakaan terjadi akibat keinginan
anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu.
d.
Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namun kecelakaan
dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya
bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal
ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.
e.
Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat
tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak yang
bisa menyebabkan penyakit diare.
f.
Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,mengalami
regresi.
g.
Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang
mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat
kembalimimpinya secara terperinci.
C.
Asuhan Keperawatan
dengan Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Usia Prasekolah
1.
Pengkajian
MenurutFriedman, M (1998) dikutip dari mubarok (2006) Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada
keluarga. Data-data yang dikumpulkan antara lain:
a.
Identitas keluarga
Identitas keluarga yang dikaji
adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe keluarga.Latar belakang budaya
atau kebiasaan keluarga.
b.
Komposisi keluarga
Untuk mengumpulkan informasi ini
boleh digunakan, baik tabel atau genogram keluarga, untuk menggunakan format
tabel, setelah anggota keluarga anak pertama dan anak yang paling terahir
c.
Tipe keluarga
Keluarga termasuk keluarga inti,
keluarga besar, keluarga berantai, atau keluarga berkomposisi.
d.
Latar belakang budaya
Termasuk luasnya
akultrasi, sebagai petunjuk untuk menentukan kebudayaan keluarga dan orientasi
religius keluarga.
1)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga.
2)
Jaringan kerja sosial keluarga (dari kelompok etnis
yang sama).
3)
Tempat tinggal keluarga
4)
Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekresi,
dan pendidikan.
5)
Keberadaan peran-peran dan struktur kekuasaan keluarga
tradisional atau modern.
6)
Dekorasi (tanda-tanda pengaruh budaya).
7)
Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah.
8)
Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek
teritorial keluarga.
9)
Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan
praktisi. Apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan.
10) Negara asal dan
beberapa lama keluarga tersebut telah tinggal.
11) Identifikasi
religious kepercayaan yang dianut klien.
e.
Status kelas sosial
Berdasarkan
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status ekonomi, dan mobilitas kelas sosial.
f.
Aktifitas rekreasi atau waktu luang
g.
Yang dikaji yaitu yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan rekreasi dan luang yang meliputi:
1)
Mengidentifikasi aktifitas-aktifitas keluarga,
jenisnya.
2)
Waktu luang dari subsistem keluarga.
3)
Menggali perasaan dari anggota keluarga tentang waktu
luang.
h.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap
perkembangan keluarga saat ini sejauh mana keluarga memenuhi tugas yang sesuai mulai dari lahir sampai
saat ini termasuk riwayat dan kejadian atau pengalaman yang unik atau yang
berkaitan dengan kesehatan dan seperti apa asal keluarga kedua orang tua dari
kehidupannya.
i.
Data lingkungan
Data
lingkungan meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang yang paling kecil
seperti aspek – aspek dalam rumah sampai komunitas keluarga tersebut berada seperti :
1)
Karakteristik rumah yang meliputi
a)
gambar tipe rumah tinggal apakah tinggal di apartemen, sewa atau milik pribadi
b)
Gambaran kondisi rumah dari bentuk interiornya, tipe
kamar, penataan ruang, ventilasi, pemanfaatan ruang, jenis lantai dan bahan
bangunan. Didapur amati suplai air minum, kamar mandi apakah ada fasilitas toilet
sabun dan handuk, amati kebersihan rumah.
c)
Kaji perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
apakah bagi mereka memadai, mengidentifikasi unit teritorial keluarga sampai
pengaturan mengevaluasi perasaan puas / tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah.
2)
Karakteristik lingkungan dan komunitas
tempat tinggal yang lebih luas.
a)
Tipe apakah lingkungan tersebut desa, kota, atau sub
kota. tinggal didaerah dekat industrial atau campuran hunian. keadaan tempat
tinggal apakah jalan terpelihara, rusak, atau sementara diperbaiki. Masalah
yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas. Serta adanya jenis industri
dilingkungan, polusi udara, kebisingan dll.
b)
Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada
didalam lingkungan komunitas, makanan, sandang, apotik, klinik, rumah sakit,
pelayanan fasilitas gawat darurat.
c)
Aturan atau kesepakatan penduduk setempat, apakah
budaya yang mempengaruhi kesehatan
3)
Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas
geografis keluarga yang ditentukan sudah berapa lama keluarga tinggal didaerah
tersebut, bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga tersebut, dan
dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi.
4)
Asosiasi dan traksaksi keluarga dengan komunitas
a)
Siapa didalam keluarga yang menggunakan pelayanan apa
atau diketahui pada lembaga mana.
b)
Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan
pelayanan dan fasilitas.
c)
Apa pola teritorial keluarga/komunitas daerah yang
dikunjungi.
d)
Apakah keluarga/komunitas menyadari pelayanan yang
relevan, seperti tranportasi.
e)
Bagaimana keluarga memandang dengan komunitasnnya.
5)
Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga
Siapa
yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan. Secara informal
ikatan keluarga dengan teman–teman, tetangga, kerabat, majikan dan siapa saja
mereka itu serta apa hubungannya dengan mereka.
j.
Struktur keluarga
1)
Pola-pola komunikasi
a)
Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan
raingkaian hubungan dari keluarga, bagaimana komunikasi fungsional dan
disfungsional tersebut apakah digunakan secara terus menerus.
b)
Bagaimana pesan emosional yang disampaikan keluarga
bersifat negatif, positif atau keduanya.
c)
Bagaimana frekuensi dan kualitas yang berlangsung
dalam jaringan kerja komunikasi dan dalam beberapa set hubungan.
d)
Bidang apa yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan
isu-isu penting bagi kesejahteraan keluarga dan fungsi yang adekuat
2)
Struktur kekuasaan
Siapa
yang membuat keputusan terahir dan bagaimana pentingnya keputusan tersebut,
serta atas dasar apa anggota keluarga membuat keputusan.
3)
Nilai–nilai keluarga
a)
Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga
b)
Apakah nilai– nilai yang dianut keluarga secara sadar
atau tidak sadar
c)
Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
itu sendiri
d)
Bagaimana kelas sosial keluarga, latar belakang
kebudayaannya
e)
Bagaimana nilai-nilai keluarga
mempengaruhi status kesehatan keluarga.
k.
Fungsi keluarga
1)
Fungsi afektif
Apakah
anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu lain
dalam keluarga, sebagai orang tua apakah sudah mampu menggambarkan kebutuhan
dari anak-anak dan pasangannya.
2)
Fungsi sosialisasi
a)
Kaji praktik membesarkan anak dari keluarga dalam
area bidang kontrol perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman.
b)
Siapa yang menerima tanggung jawab dalam membesarkan
anak atau fungsi sosialisasi.
3)
Fungsi perawat kesehatan
a)
Keyakinan dan nilai apa yang diberikan keluarga pada
kesehatan,anak usia prasekolah.
b)
Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan
tingkat pengetahuan mereka bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan anak
usia prasekolah
c)
Praktek diet bagaimana keluarga
dapat mengetahui makanan dan gizi yang mendukung anak usia prasekolah.
d) Kebiasaan
tidur dan istirahat anak usia prasekolah tidur cenderung susah
e)
Kebiasaan penggunaan obat-obatan
dalam keluarga :
Apakah anggota keluarga menyimpan
obat-obatan dalam jangka waktu lama dan menggunakannya kembali.
l.
Koping keluarga
1)
Stresor baik jangka pendek maupun jangka panjang dan
yang berhubungan sosioekonomi dan lingkungan yang dialami keluarga, apakah
keluarga dapat mengatasi stresor biasa dan ketegangan sehari–hari
2)
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian
yang objektif dan realistis terhadap situasi yang penuh dengan stres.
3)
Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang
penuh dengan stres.
m. TugasKeluaraga
Tugas kesehatan keluarga terutama pada anggota keluarga usia prasekolah:
1)
Mengenali masalah kesehatan keluarga
a)
Sejauh mana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan anggota keluarga usia prasekolah?
b)
Meliputi pendidikan anak ?
c)
Keluarga
mengenalkan kepada anak tata cara yang benar dalam kehidupan sehari hari ?
d)
Faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap anak usia prasekolah ?
2)
Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
a)
Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah pada anggota keluarga khususnya pada usia prasekolah?
b)
Apakah masalah kesehatan yang dirasakan oleh keluarga pada tahap
prasekolah?
c)
Apakah terhadap keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarga pada tahap prasekolah?
d)
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas yang ada?
e)
Apakah keluarga kurang percaya terhadap kesehatan yang ada?
f)
Apakah keluarga dapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah dengan tahap prasekolah?
3)
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit
a)
Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan untuk mengulangi masalah kesehatan atau penyakit pada anggota
keluarga yang sakit terutama pada anak prasekolah?
b)
Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan anak prasekolah?
c)
Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif perawatan yang diperlukan?
d)
Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan
lingkungan dimasa mendatang?
e)
Apakah keluarga merasa takut akan akibat tindakan (diagnostik,
pengobatan dan rehabilitasi)?
f)
Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan?
4)
Mempertahankan suasana rumah yang sehat
a)
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki?
b)
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan atau manfaat pemeliharaan
lingkungan?
c)
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi?
d)
Bagaimana sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene dan sanitasi?
e)
Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga?
5)
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
a)
Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan?
b)
Sejauhmana keluarga memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan?
c)
Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan?
d)
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
kesehatan?
e)
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga? (Padila,
2013).
2. Perumusan Diagnosa
Diagnosa keperawatan
adalah keputusan klinik mengenai individu, keluarga atau
masyarakat yang di peroleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa
yang cermat dan memberikan dasar untuk menentukan tindakan–tindakan di mana
perawat bertanggung jawab melaksakannya. (Shoemaker,1984 di kutip dari mubarok
2006).
Diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan faktor resiko dan
faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga serta
mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya.Diagnosa keperawatan ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES yaitu Problem Etiologi dan Sign(suprajitno, 2004).
Menurut Bailon dan Maglaya
(1978),
dikutip dari Sulistyo, 2012, prioritas masalah kesehatan keluarga dengan
menggunakan proses skroring sebagai berikut:
No.
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
1
|
Sifat masalah
|
|
1
|
|
-
Tidak/kurang
sehat
-
Ancaman
kesehatan
-
Krisis
atau keadaan sejahtera
|
3
2
1
|
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat di cegah
|
|
2
|
|
-
Dengan
mudah
-
Hanya
sebagian
-
Tidak
dapat
|
2
1
0
|
|
3
|
Potensial masalah dapat di cegah
|
|
1
|
|
-
Tinggi
-
Cukup
-
Rendah
|
3
2
1
|
|
4
|
Menonjolnya masalah
|
|
1
|
|
-
Masalah
berat, harus segera ditangani
-
Ada
masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
-
Masalah
tidak dirasakan
|
2
1
0
|
|
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis
keperawatan dengan cara berikut ini:
a.
Tentukan skor untuk kriteria yang telah dibuat.
b.
Selanjutnya skor dikalikan dengan bobot dan dibagi
dengan angka tertinggi.
|
c.
Jumlahkan skor untuk setiap kriteria, skor tertinggi
adalah 5, sama dengan seluruh bobot.
3.
Perencanaan ( Intervensi )
Perencanaan perawatan
keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan
dalam memecahkan kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Effendy F, 200).
a.
Rencana tujuan keperawatan
keluarga meliputi :
Tujuan merupakan pernyataan yang lebih rinci tentang hasil
keperawatan.Tujuan keperawatan akan menentukan kriteria yang dipakai untuk
menilai keberhasilan keperawatan:
1)
Tujuan jangka pendek,
ditekankan pada keadaan yang mengancam kehidupan, misalnya: sakit berat,
penyakit menular dan sebagainya
2)
Tujuan jangka panjang, lebih
menekankan pada perubahan perilaku dari perilaku yang merugikan kesehatan
menjadi perilaku yang menguntungkan kesehatan keluarga dan mengatasi masalahnya.
b. Rencana tindakan
Dalam menyusun rencana tindakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain:
1)
Menyangkut peningkatan
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku anggota keluarga.
2)
Relevan dengan tujuan
3)
Relevan dengan masalah yang
muncul
4)
Mungkin dilaksanakan dengan
keluarga
5)
Sesuai dengan kondisi keluarga
6)
Adanya peran aktif keluarga
4.
Implementasi
Menurut mubarok (2006)Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga, didasarkan pada rencana
asuhan keperawatan yang telah disusun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan tindakan terhadap keluarga antara lain:
a.
Sumber daya keluarga
b.
Tingkat pendidikan rendah
c.
Adat istiadat yang berlaku
d.
Respon dan penerimaan
keluarga, serta ketertiban keluarga
e.
Sarana dan prasarana yang ada
pada keluarga
5.
Evaluasi
Penilaian adalah tahap
yang menentukan apakah tujuan tercapai atau tidak setelah suatu tindakan.
Berdasarkan tujuan yang hendak di capai perawat
hendaknya selalu memberikan kesempatan keluarga untuk menilai keberhasilannya,
kemudian di arahkan sesuai dengan tugas keluarga di bidang kesehatan.
(suprajitno, 2004).
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai tolak ukur dalam evaluasi adalah:
a.
Kriteria evaluasi
b.
Standar evaluasi
c.
Perubahan perilaku

Aziz, 2009, Pengantar Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC.
Effendy, N. 2005. Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, Edisi 2. Jakarta: EGC
Friedman, M. M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.Edisi
3. Jakarta: EGC
Herdman, T. Heather. 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 – 2014.
Jakarta: EGC
Http://DinkesRIkejadianluarbiasapadabalita.com (diakses tanggal 6 februari 2016) jam 16.45 WIB.
Http://WWW.Dinkeskotasemarang.com datakesehatanprovinsijawatengah, (diakses
tanggal 6 februari 2016.) jam 17.00 WIB.
Http://Dinkeskotaslawi.com ,angka kematian ibu dan anak. (di akses
tanggal 6 februari 2016.) jam 17.30 WIB.
Mubarak, 2006.Ilmu Keperawatan Komunitas 2 . Jakarta:
Sagung Seto
Mubarak,2012,Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi, Jakarta : Salemba
Medika
Sulistyo, 2012. Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta : EGC
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
EGC
Judith M. Wilkinson.2002,diagnosis keperawatan Edisi 9, Jakarta :
EGC
Nursalam 2013, Asuhan keperawatan bayi dan anak ,Edisi 3. Jakarta :EGC
Zaidin ali , Dasar dasar kepemimpinan dalam
keperawatan, Edisi 2. jakarta : EGC
Setiowati 2008, Asuhan keperawatan keluarga , Jakarta :
EGC
Soetjiningsih. 2002, Tumbuh kembang anak, Edisi 2. Jakarta :
EGC
Efendy. F.- Makhfudli.
2009, Keperawatan kesehatan komunitas.
Jakarta : Salemba Medika.