Kebanyakan orang belum mengetahui bahwa sebenarnya banyak
disekeliling kita terdapat tanaman yang berkhasiat menyembuhkan penyakit.
Mereka menganggap tanaman yang dijalanan atau didepan rumah mereka yang tumbuh
subur adalah hama atau semak belukar yang tidak ada manfaatnya. Padahal
diantara semak – semak yang tumbuh dengan rindangnya terdapat tanaman herbal
yang dapat kita manfaatkan untuk mengobati berbagai macam keluhan yang mana
anda tidak harus mengkonsumsi obat – obatan terus yang berdampak negative pada
organ ginjal anda. Pada postingan kali ini penulis akan memberikan informasi
tentang tanaman herbal yang mungkin ada disekitar kita, dan berikut penuklis
rangkum secara terperinci agar pengunjung bisa menikmati khasiatnya.
1.
Tanaman bungur
Tanaman bungur atau dikenal dengan nama latin lagerstroemia
speciosa pers banyak ditemukan disekitar pohon jati, baik tanah yang
gersang maupun yang subur . kadang – kadang tanaman bungur juga ditanam
disekitar rumah sebagai pohon hiasan dan pelindung tepi jalan. Pohon ini dapat
tumbuh pada ketinnggian sekitar ketinggian 800 km diatas permukaan laut. Pohon
ini juga dapat dijumpai pada ketinggian 300 km dan biasa tumbuh ditepi jalan,
ciri – ciri pohon ini adalah batangnya berbentuk bulat dan percabangan mulai
dari bagian pangkalnya, berwarna coklat muda dan daun tunggal, bertangkai
pendek.
Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang tebal seperti
kulit, panjang 9 – 28 cm, lebr 4 - 12
cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu tersusun dalam malai yang
panjangnya 10 – 50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting.
Buahnya buah kotak dan berbentuk bola sampai bulat memanjang,
panjang 2 – 3,5 cm, beruang 3 – 7, buah yang masih muda berwarna hijau dan
setelah masak menjadi coklat. Ukuran biji cukup besar dan pipih, ujung bersayap
berbentuk pisau, berwarna coklat kehitaman. Bungur dapat diperbanyak dengan
biji.
Nama Lokal
-
Sumatra : bungur melayu ( melayu ), bungur kuwal, bungur bener (lampung), bungur terkuyung (palembang).
-
Jawa : bungur (sunda), ketangi, laban, wungu (jawa tengah),
bhungor, wungur (madura )
-
Nama simplisia : lagerstroemiae speciosae semen ( biji bungur ),
langerstromiae spesiosae cortex ( kulit kayu bungur ), lagerstromiae speciosae
folium ( daun bungur ).
Penyakit
yang dapat diobati
Ekstrak kulit batang bungur
pada konsentrasi 1 – 3 g / ml menunjukan adanya daya anti bakteri terhadap
eschericlzio coli clan shigello sonznei. Sebagai pembanding, digunakan kloramfenikol
base. Infus daun bungur ( bunga putih )
10 % dan 20 % dengan takaran 5 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah
kelinci. Infus 40 % dengan takaran sama tidak meningkatkan efek hipoglikemik.
Sebagai kontrol, digunakan air suling. Cara uji dengan metode toleransi glukosa
oral.
Penelitian
yang dilakukan oleh putu pramitasari dengan mempergunakan kelinci dalam
pengobatan herbal memang terbukti. Bungur juga dapat berfungsi untuk
memperbaiki organ pankreas. Penelitian dijepang menyatakan dalam tanaman bungur
terdapat senyawa yang disebut asam korosolic, dalam pengobatan herbal tersebut
asam korosolic mempunyai fungsi seperti insulin yaitu mengaktivasi perubahan
glukosa dalam darah menjadi glukogen . pada penelitian lain yang dibuktikan
oleh dr. Wiliam V judy di institut riset
biomedis diflorida memang terbukti kandungan asam korosolic dapat menurunkan
kadar glukosa dalam darah.
Pemanfaatan
Bagian yang digunakan untuk pengobatan
yaitu biji, daun dan kulit kayu. Biji bungur berguna untuk mengobati penyakit
hipertensi. Kulit bungur dapat digunakan untuk penyakit diare, disentri, dan
kencing darah. Dan daun bungur dapat digunakan untuk penyakit diabetes, kencing
batu dan tekanan darah tinggi.
Cara
pemakaian
Untuk
obat yang diminum rebus, rebus kulit kayu sebesar dua jari , lalu air
rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar dapat digunakan biji untuk pengobatan
eksim.
Contoh
pengobatan dimasyarakat
-
Eksim
Goreng
5 biji yang telah dimasak tanpa menggunakan minyak kemudian tumbuk sampai
halus, lalu campurkan1/2 sendok teh minyak kelapa, lalu aduk sampai rata. Untuk
pengobatan oleskan ramuan tersebut pada bagian kulit yang terkena eksim.
-
Diare
Cuci
kulit kayu sebesar dua jari sampai bersih lalu tumbuk sampai halus. Kemudian
tambahkan ½ cangkir air masak , lalu aduk sampai rata. Selanjutnya saring dan
air saringannya diminum sampai habis.
-
Kencing manis
Cuci
8 daun bungursegar sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai
tersisa satu gelas setelah dingin saring dan minumsekaligus pada pagi hari.
Add caption |
2.
Tumbuhan bidadara upas
Tumbuhan ini liar dihutan
kadang – kadang ditanam dihalaman dekat pagar sebagai tanaman obat
karena umbinya dapat dimakan . tumbuh dengan baik didaerah tropis dari dataran
rendah sampai ketinggian 250 meter dari permukaan laut. Tanaman ini mungkin
didatangkan dari philipina, merupakan
tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3 – 6 meter, batangnya kecil dan
mudah dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal bertangkai
panjang berbentuk jantung ,tepi rata ujungnya meruncing dengan panjang 5 – 12
cm dan lebar 4 – 15 cm warnanya hijau tua. Bunganya berbentuk payung berkumpul
1 – 4 bunga, berbentuk lonceng yang berwarna putih, panjang 7 – 8 cm, dengan 4
helai kelopak.
Umbi berkumpul didalam tanah mirirp ubi jalar. Bila tanahnya kering
dan tidak tergenang air serta gembur beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih.
Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya bergetah warna putih , bila
kering warna menjadi coklat. Perbanyaklah dengan stek batang atau menanam umbinya.
Nama lokal
Blannar, widara upas( jawa ) dan hailale (ambon )
Penyakit yang dapat diobati
Demam, batuk, difteri, radang tenggorokan, radang paru, radang usus
buntu, thypus, sembelit, muntah darah, kanker, kencing manis, keracunan,
gigitan ular, kusta dan sypilis (luns).
Pemanfaatan
Cara pemakaian luar
Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka terpotong, lika bakar,
bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.
Pemakaian
Untuk minum : 10 – 100 gram segar diparut atau digodok. pemakaian
luar umbi di iris tipis atau diparut
menjadi bubur, untuk dibalurkan ke tempat yang sakit seperti luka, gigitan ular
dan sebagainya.
3.
Tanaman brotowali
Tumbuhan liar dihutan , ladang atau ditanam di halaman rumah dekat pagar biasanya ditanam sebagai tumbuhan
obat. Menyukai tempat yang panas termasuk perdu, memanjat tinggi batang sampai
2,5 meter. Batang sebesar jari kelingking , berbintik bintik dan rasanya pahit.
Nama lokal
Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel ( jawa ), andawali (
sunda ), antawali (bali ), shen jing teng (china ).
Penyakit yang dapat diobati
Rematik, demam, nafsu makan kurang, dan kencing manis
pemanfaatan
bagian yang dipakai adalah batang untuk mengobati rematik atritis,
rematik sendi pinggul ( sciatical ), memar, demam, merangsang nafsu makan,
demam kuning, dan kencing manis.
4.
Tanaman mahoni
Mahoni ditemukan tumbuh liar dihutan jati dan tempat – tempat lain
yang dekat dengan pantai, atau ditanam disekitar rumah kita atau dijalan umum
untuk pelindung. Tanaman yang asalnya dari hindia barat ini dapat tumbuh subur
bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon ini tinggi 5 – 25 meter,
berakar tunggang, batangnya bulat, banyak bercabang dan kayunya bergetah. Dan
daunnya daun majemuk menyirip genap, helaian daun bentuk telur, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, tulang menyerip, panjang 3 – 15 cm. Daun muda
berwarna merah, setelah tua warnanya hijau.
Bunganya bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang keluar
dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga silindris, warnanya coklat muda. kelopak
bunga lepas satu sama lainnya . bentuknya seoerti sendok danwawrnanya hijau ,
mempunyai mahkota silindris , kuning kecoklatan, benangsari melekat pada
mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan, mahoni berbunga setelah berumur 7
tahun.
Buahnya buah kotak berbentuk telur, berlekuk lima dan warnanya
coklat. Biji pipih dan warnanya hitam atau coklat, mahoni merupakan pohon
penghasil kayu keras dan digunakan untuk keperluan perabot rumah tangga serta
barang ukiran.
Nama lokal
Mahagoni, maoni, dan moni
Penyakit yang dapat diobati
Tekanan darah tinggi
(hipertensi ), kurang nafsu makan, demam, kencing manis (diabetes
melitus ), masuk angin, ekzema, rematik.
5.
Tanaman pare
Pare dapat didaerah tropik dan tumbuh dengan baik didataran rendah
dan dapat ditemukan tumbuh liar ditanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau
ditanam dipekarangan rumah dengan dirambatkan dipagar, untuk diambil buahnya.
Tanaman ini tidak perlu banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur
ditempat – tempat yang agak terlindung.
Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau
sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak. Batang bberusuk
lima , panjang 2 – 5 meter, yang muda berabut rapat. Daun tunggal, bertangkai
yang panjangnya 1,5 – 5,3 cm, letak
berseling berbentuk bulat pajang dengan panjang 3,5 – 8,5 cm, lebar 4 cm,
berbagi menjadi 5 – 7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua.
Bunga tunggal berkelamin ganda dalam satu pohon bertangkai panjang
berwarna kuning. Buah bulat memanjang dengan 8 – 10 rusuk memanjang, berbintil
– bintil tidak beraturan, panjangnya 8 – 30 cm, dan rasanya pahit. Warna buah
hijau bila dimasak menjadi oranye yang pecah denagn 3 katup biji yang banyak
coklat kekuninga, bentuknya pipih memanjang keras. Ada 3 jenis tanaman pare
yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan. Pare gajih berbentuk tebal
warnanya hijau muda atau keputihan , bentuknya besar dan panjang dan rasanya
begitu pahit. Pare kodok bentuknya bulat dan pendek, rasanya pahit. Pare hutan
adalah pare yang hidup dialam liar, buahnya kecil kecil dan rasanya pahit.
Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus biasanya pada ujung
buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar
dinamakan daun tundung, yang mana daun ini lebih berkhasiat dijadikan sebagai
pengobatan. Daun dan buahnya yang masih muda dimakan sebagai lalapan mentah
atau setelah dikukus terlebih dahulu, dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal
goreng, gado – gado an sebagainya. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk
membunuh serangga. Berbanyakan dengan biji.
Nama lokal
Paria, pare, pare pahit, pepareh (jawa ). Prieu, peria, foria,
pepare, kambeh, paria ( sumatra). Paya, paria, truwuk, paita, paliak, pariak,
pania, pepule (nusa tenggara ) poya, pudu, pentu, paria belenggede, palia
(sulawesi ) papariane, pariane, papari, kakariano, taparipong, papariano,
popare, pepare.
Penyakit yang dapat diobati
Batuk, radang tenggorokan, sakit mata merah, demam, malaria,
menambah nafsu makan, kencing manis, rematik, sariawan, bisul, abses, demam,
malaria, sakit lever, sembelit, cacingan.
No comments:
Post a Comment